Rabu, 13 Februari 2013

Network Planning Cpm atau Pdm?

Network planning bisa berbentuk Arrow diagram (CPM) atau Precedence Diagram (PDM) . Mana yang lebih baik ? apakah kedua-duanya diperlukan dalam suatu proyek ? atau kedua-duanya tidak diperlukan sama sekali ?, atau salah satu saja ?  biasanya kan  pakai bar-chart saja sudah bisa.

Teknik CPM (Critical Path Method) ; terdiri dari dari node (simbol bulat) yang menunjukkan awal dan akhir suatu kegiatan, dan garis panah yang mewakili item pekerjaan. Panjang garis bisa di skala sesuai waktu pelaksanaan sehingga bisa disusun seperti dalam format barchart tetapi mempunyai garis2 ketergantungan terhadap item pekerjaan lain.
Dengan format tsb maka CPM memberikan kemudahan dalam visualisasi metode kerja. Dalam sebuah tim kerja dengan berbagai disiplin, mengkomunikasikan / presentasi metode kerja dengan menggunakan CPM rasanya lebih mudah dipahami. secara sekilas melihat diagram CPM tampak aktifitas2 dengan nilai float (waktu luang) nya masing2. dan secara cepat bisa bisa menunjukkan jalur kritis.



Teknik PDM merepresentasikan item pekerjaan dalam kotak2 dan dihubungkan dengan garis ketergantungan. tidak ada representasi waktu secara visual serta adanya waktu luang/float tidak akan kelihatan. Namun kelebihan PDM adalah dalam hal menunjukkan detail ketergantungan masing2 item pekerjaan yang lebih real yaitu ; Start-start, Finish-Start, Finish-finish,Start-finish. pada  software manajemen proyek yang ada seperti msproject atau primavera semua menggunakan teknik PDM.

Kesimpulannya ; pada tahap2 awal saya lebih suka menggunakan teknik CPM dalam memodelkan secara grafis metode kerja proyek, untuk bahan diskusi dan kordinasi. sedangkan pada saat implementasi kedalam software scheduling tetap  menggunakan PDM.