Jumat, 13 Mei 2011

Pengendalian material proyek

Pendahuluan
Komponen biaya material dalam keseluruhan biaya proyek gedung adalah yang terbesar sehingga wajar bila diperlukan suatu sistem pengendalian biaya material. Sistem pengendalian tsb harus dapat menampilkan informasi status realisasi yang dibandingkan dengan rencana secara periodik / per minggu sehingga jika terjadi pemborosan material dapat diketahui sejak awal dan tindakan perbaikan / penghematan masih dapat dilakukan.Kalau informasi yang di hasilkan sudah terlambat atau pekerjaan telah selesai maka sudah tidak berfungsi sebagai laporan pengendalian tapi hanya sebagai laporan. Masalahnya adalah bagaimana cara untuk menghasilkan laporan dalam waktu singkat dan akurat misalnya setiap minggu atau 3 hari ataupun per hari.
Prosedur material proyek
Untuk melihat kedalam permasalahannya kita coba melihat prosedur bagaimana material sampai ke proyek dan digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan proyek.
- Pertama tentunya proyek sudah mempunyai anggaran / rab kebutuhan material untuk setiap item pekerjaan
- Proyek mengajukan permintaan material ke kantor
- Permintaan proyek diperiksa oleh bagian Engineering terhadap Rab dan skedul dan diteruskan ke bagian logistik untuk pengadaannya.
- Bagian logistik membuat order pembelian ke Supplier
- Supplier mengirim material ke proyek
- Proyek memeriksa material yang tiba;kuantitas,kuality dan skedul
- material rusak/ tidak sesuai dikembalikan(retur), mengeluarkan TT (Tanda Terima) material.
- Setiap minggu/ periode yang ditentukan proyek membuat laporan ke kantor yaitu ;
Tanda terima, status stok material, bersama dengan lapotan lainnya yaitu progres pekerjaan ,cash dll.
- Laporan proyek tsb diolah bagian engineering kantor untuk membuat evaluasi pemakaian material apakah sudah sesuai standar (Rab) atau telah terjadi pemborosan.
- Manajemen menerima laporan berkala status material tsb paling lambat satu hari setelah laporan masuk, agar dapat membuat keputusan yang diperlukan .